SUARANSURA.COM – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama PDAM dan perwakilan desa di Kecamatan Sikur berhasil mencapai kesepakatan dalam musyawarah masyarakat mengenai optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan.
Pertemuan yang dihadiri berbagai unsur pemerintah dan masyarakat ini menyepakati Sungai Lingkung atau Otak Bangket sebagai sumber air baku untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kotaraja.
Musyawarah yang dihadiri oleh Kadis PUPR Lotim Dewanto Hadi, Camat Sikur Saharuddin, Ketua FKDM Lombok Timur L.M. Ridwan, serta perwakilan masyarakat, tokoh agama, dan perangkat desa ini berlangsung konstruktif.
Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama (MoU) antara Dinas PUPR, PDAM, Pemerintah Desa Kotaraja, dan para tokoh masyarakat. Ketua BPD Desa Kotaraja, Lalu Isnaeni, turut menandatangani kesepakatan tersebut.
Awalnya, rencana pemanfaatan air Sungai Lingkung sempat ditolak masyarakat. Kekhawatiran utama adalah pengambilan air yang direncanakan sebesar 120 liter per detik dinilai dapat mengganggu kebutuhan irigasi untuk pertanian.
Setelah pembahasan mendalam, semua pihak akhirnya menemui titik terang. Disepakati bahwa debit air yang akan dimanfaatkan untuk SPAM adalah 50 liter per detik, jauh lebih rendah dari rencana awal.
Meskipun izin resmi dari Kementerian PUPR telah diperoleh untuk 120 liter per detik, pemerintah menghormati kesepakatan dengan masyarakat.
MoU juga mengatur langkah mitigasi. Jika pengambilan air terbukti mengganggu irigasi, distribusi air ke IPA akan dikurangi atau dihentikan sementara pada bulan-bulan tertentu sesuai kondisi lapangan.
"Kami telah menyepakati aturan bersama. Ketika aliran air irigasi terganggu, pemerintah siap menurunkan bahkan menutup sementara aliran ke IPA. Ini bentuk komitmen kita terhadap kepentingan petani," ujar salah satu perwakilan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas PUPR Lombok Timur, Dewanto Hadi, menyampaikan permohonan maaf atas kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah pada tahap awal proyek.
“Kami menyadari selama ini kurang memberikan sosialisasi yang memadai kepada masyarakat. Karena itu, kami datang langsung untuk menjelaskan dan mendengar masukan warga. Pemerintah berkomitmen agar program ini berjalan tanpa merugikan pihak manapun,” kata Dewanto.
Dia menegaskan, pembangunan fisik SPAM di Otak Bangket akan segera dimulai untuk membantu suplai air bersih ke kawasan selatan Lombok Timur yang sering mengalami kekeringan.
“Pemerintah sudah memiliki izin resmi dari Kementerian PUPR untuk memanfaatkan air sebesar 120 liter per detik. Namun sesuai kesepakatan dengan masyarakat, kita hanya akan mengambil 50 liter per detik. Kami juga menjamin, jika irigasi terganggu, kami akan tunduk pada perjanjian yang telah ditandatangani,” tegasnya.
Menurut data Dinas PUPR Lotim, SPAM Pantai Selatan ditargetkan dapat melayani sekitar 32.000 jiwa di kawasan selatan. Dengan kapasitas tangki mencapai 6.000 liter, program yang dibiayai APBD Lombok Timur ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di sejumlah desa dan memperkuat layanan PDAM setempat. (SN/02)
Comments