Tim Reaksi Cepat PDAM meninjau salah satu mata air yang selama ini menjadi sumber mata air bagi PDAM ke pelanggan sempat terganggu akibat hujan deras (foto/istimewa)


SUARANUSRA.COM – Sebanyak 965 Kepala Keluarga (KK) di Lombok Timur (Lotim) menghadapi krisis air bersih akibat rusaknya infrastruktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) oleh musibah banjir yang menerjang tiga kecamatan. 

Bencana ini menyebabkan pipa induk penyalur air hanyut dan rusak, membuat ratusan pelanggan kehilangan akses air untuk kebutuhan sehari-hari.

Banjir yang melanda Kecamatan Pringgabaya, Aikmel, dan Wanasaba tidak hanya merusak rumah dan fasilitas umum, tetapi juga menggerus infrastruktur vital penyedia air bersih. Akibatnya, masyarakat di sejumlah desa terpaksa kesulitan mendapatkan air bersih.

Direktur Teknis PDAM Lotim, Dedy DL, mengonfirmasi bahwa sebanyak 965 Sambungan Rumah (SR) terdampak. “Ratusan sambungan rumah itu ada di Desa Tirtanadi, Korleko dan Korleko Selatan, Ijobalit Kecamatan Labuhan Haji, dan Teko Kecamatan Pringgabaya serta Desa Bandok Kecamatan Wanasaba,” kata Dedy. Jumat (19/09/2025)

Menanggapi keadaan darurat ini, pihak PDAM Lotim langsung melakukan pengecekan langsung ke lokasi kerusakan. Dijelaskannya, panjang pipa yang hanyut mencapai sekitar 8 meter. “Sekarang sedang kita proses untuk segera kita perbaiki,” tegasnya.

Atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan, pihak PDAM menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Dedy meyakinkan masyarakat bahwa perbaikan akan dilakukan secepat mungkin sehingga layanan air bersih dapat kembali normal dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Selain kerusakan pipa, bencana banjir juga memicu ancaman lain. Hujan deras pada Kamis lalu menyebabkan terjadinya longsor di area Mata Air Tibu Krodet, Jeruk Manis Kembang. Untungnya, menurut PDAM, jaringan pipa di lokasi tersebut selamat dari dampak longsor.

“Yang ini di Tibu Krodet tapi alhamdulillah jaringan masih aman. PDAM tanggap dan segera akan memperbaiki kerusakan kecil yang ada sehingga pelayanan bisa normal. Kami mohon maaf atas terganggunya pelayanan,” jelas Dedy.

Meski jaringan di Tibu Krodet aman, ancaman serupa di masa depan perlu diantisipasi. Longsor yang menimbun mata air dapat mengganggu pasokan air secara lebih luas.

Menyikapi masalah yang sering berulang setiap kali banjir, khususnya di daerah selatan yang pipanya sering putus, PDAM menyatakan tidak bisa terus-menerus hanya melakukan perbaikan reaktif. Dedy mengungkapkan pihaknya telah menyampaikan perlunya solusi jangka panjang kepada Bupati Lotim. Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan menambah debit air dari sumber yang lebih andal.

“Kami sudah sampaikan ke Bupati untuk tambah debit. Bila perlu ada MoU dengan masyarakat, kami tidak keberatan sumber airnya diambil. Seperti di Ladon, mau tambah sumbernya sama. Debit air di sana masih besar, sehingga bisa memperluas cakupan layanan kami yang saat ini sudah memiliki cukup banyak Sambungan Rumah (SR),” pungkas Dedy. (SN/01)