![]() |
Direktur RSUD dr. Raden Soedjono Selong, dr. Hasbi Santoso, M.Kes saat memberikan keterangan (foto/istimewa) |
SUARANUSRA.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Raden Soedjono Selong, Lombok Timur, bersiap meluncurkan layanan unggulan terbaru, yaitu bedah jantung, pada awal tahun 2026.
Langkah ini merupakan pencapaian signifikan pasca rumah sakit ini dinaikkan statusnya dari tipe C menjadi tipe B lima tahun yang lalu.
Direktur RSUD dr. Raden Soedjono Selong, dr. Hasbi Santoso, M.Kes mengungkapkan bahwa persiapan untuk layanan ini telah dimulai sejak lama. Rumah sakit tersebut sebenarnya telah memiliki gedung Cardiovascular Care Unit (CVCU) atau unit perawatan intensif khusus jantung sejak 2019 yang berlokasi di lantai dua gedung baru dengan kapasitas lima tempat tidur.
"Untuk menunjang layanan bedah jantung, kami telah menerima bantuan alat canggih dari pemerintah pusat berupa Cath Lab (Cardiac Catheterization Laboratory) senilai Rp 16 miliar," jelas Hasbi. Sabtu (06/09/2025)
Namun, memiliki Cath Lab saja belum cukup. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan persyaratan teknis (pertek) yang mewajibkan jarak antara CVCU dan Cath Lab tidak lebih dari 15 meter. Karena CVCU yang lama jaraknya tidak memenuhi syarat, rumah sakit pun membangun CVCU baru yang letaknya berdekatan dengan Cath Lab.
"Kita akan membuka layanan unggulan bedah jantung. Untuk itulah sekarang kita membuat CVCU yang dekat dengan Cath Lab," ungkapnya.
Pembangunan gedung CVCU baru ini dirancang dua lantai. Pada tahun 2025 ini, pembangunan difokuskan pada lantai dasar dengan pagu anggaran sebesar Rp 5,3 miliar dan ditargetkan selesai pada Desember 2025. Pembangunan lantai dua dan tangga darurat akan dilanjutkan pada tahun 2026.
Mengutip arahan dari Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta sebagai pusat rujukan bedah jantung nasional, untuk rumah sakit dengan 300 tempat tidur, CVCU minimal harus memiliki 10 tempat tidur dengan rincian 8 tempat tidur reguler dan 2 tempat tidur isolasi.
Tidak hanya menyiapkan infrastruktur, RSUD Selong juga secara serius mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Salah satu dokter spesialis jantung, dr. Hesty, telah dikirim untuk menjalani pendidikan spesialis bedah jantung di RSUP NTB sejak November 2024 dan diperkirakan selesai pada November 2025
Tidak ketinggalan, dua orang perawat juga dikirim untuk menempuh pendidikan selama delapan bulan, serta dua orang radiografer (rontgen) juga dikursuskan untuk mendukung kelancaran layanan ini.
Masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya operasi yang mahal. dr. Hasbi meyakinkan bahwa seluruh biaya layanan bedah jantung nantinya akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. "Itulah sebabnya pihak RS menyiapkan seluruh persyaratan baik sarana prasarana maupun SDM-nya," tegasnya.
Yang lebih strategis, RSUD Selong sedang dalam proses negosiasi untuk ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan regional untuk layanan bedah jantung bagi lima rumah sakit yang ada di Pulau Sumbawa.
"Kita sedang bernegosiasi dengan BPJS. Dan jika disetujui, nantinya pasien jantung dari pulau Sumbawa bisa kita bedah di sini. Dan insyaallah sudah ada lampu hijau," pungkas Hasbi.
Layanan bedah jantung ini juga merupakan amanah dari Pemerintah Daerah Lombok Timur, yang menetapkannya sebagai salah satu dari lima Program Strategis Daerah (PSD) untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. (SN/01)
Comments