Wakil Ketua DPRD Lombok Timur, M. Waes Al Qarni saat memberikan keterangan (foto/istimewa)


SUARANUSRA.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur menyalurkan anggaran Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) kepada 409 Kelompok Usaha Bersama (KUBe) pada 2025. Pencapaian ini dinilai sebagai bentuk nyata atensi anggota dewan terhadap aspirasi masyarakat.  

Wakil Ketua DPRD Lombok Timur, M. Waes Al Qarni, menegaskan bahwa sasaran Pokir tahun ini yang menjadi jumlah tertinggi dalam beberapa tahun terakhir adalah mengakomodasi kebutuhan riil di tengah masyarakat. 

"Jangan sampai rakyat merasa ditinggalkan. Mereka telah berpartisipasi dalam pemilu, dan ini adalah bentuk respons kami," kata Legislator dari Dapil Lombok Timur II itu. Kamis (07/08/2025)

Alokasi Pokir ini merupakan hasil reses anggota dewan yang mendengar langsung keluhan warga. Waes mengakui masih ada KUBe atau pelaku IKM yang belum terakomodasi.

"Pasti ada saja proposal KUBe yang belum terakomodasi. Kedepan, kami akan memperjuangkannya agar terealisasi," tegas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Pokir DPRD Lotim tidak hanya menyasar KUBe produktif, tetapi juga menjangkau kelompok pemuda, perbengkelan, seni-budaya, masjid, dan pondok pesantren. "Mereka yang tak terjangkau bansos bupati, kamilah yang mengakomodasi," jelas Waes.  

Waes menyatakan bahwa meskipun tidak ada batasan nominal, realisasi bantuan mungkin tak sepenuhnya sesuai proposal akibat keterbatasan anggaran daerah. 

"Jika tak terakomodasi tahun ini, kami catat dan upayakan di tahun depan," tambahnya.  

Ia menekankan bahwa tujuan akhir bansos Pokir maupun program pemerintah daerah adalah sama: menciptakan iklim ekonomi yang sehat. "Jika ekonomi masyarakat membaik, program daerah pun akan lebih mudah terwujud," pungkas Waes.  

Program Pokir 2025 ini menjadi bukti komitmen DPRD Lotim mendorong kemandirian ekonomi sekaligus menguatkan hubungan kepercayaan antara wakil rakyat dan konstituen. (SN/01)