Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur, M. Waes Al Qarni saat memberikan keterangan pada media (foto/istimewa) 

SUARANUSRA.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur, M. Waes Al Qarni memberikan respon atas viralnya video Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin yang "mengusir" Boatman (kapten kapal/perahu, red) asal Lombok Tengah yang membawa wisatawan mancanegara untuk surfing (berselancar, red) di perairan Ekas. 

Disampaikan oleh Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, semua pihak mestinya membangun argumentasi secara komprehensif atas sikap dan tindakan dari Bupati Warisin itu.  Sebab kata dia, apa yang dilakukan Bupati itu terjadi karena keberpihakannya kepada masyarakat Lombok Timur, khususnya para pelaku usaha pariwisata di sekitaran Ekas. 

"Kita harus adil dalam menilai tindakan Bupati itu, beliau pada prinsipnya membela kepentingan masyarakatnya, khususnya para pelaku usaha pariwisata di kawasan Ekas yang tidak mendapatkan apa-apa. Jangan salah, Ekas itu wilayah Lombok Timur, masak ia masyarakat  di sekitaran sana tidak dapat manfaat dari segi ekonomi," katanya. Jumat (20/06/2025). 

Masih lanjut legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Lombok Timur II itu, konflik antara pelaku usaha pariwisata Lombok Timur dan Lombok Tengah itu sejatinya sudah berlarut-larut. 

Dirinya pun mengakui kerap menyerap aspirasi dari pelaku usaha pariwisata di kawasan Ekas, jika mereka seolah tergusur dari spot (lokasi, red) surfing di kawasan itu oleh boatman asal Lombok Tengah. 

"Masalah ini sudah saya tahu sejak dulu, saya pun sudah sampikan ke eksekutif sejak dulu. Syukur saja, hari ini Bupati kita punya keberpihakan atas masalah itu untuk membela masyarakatnya, dan tentu saya dukung secara pribadi ataupun sebagai anggota legislatif yang notabene Dapil saya juga termasuk wilayah Ekas," paparnya. 

Masih sambung dia, dirinya akan mendukung pertemuan antara stakeholder pariwisata Lombok Timur dan Lombok Tengah yang sudah diagendakan pekan depan yang turut melibatkan Dinas Pariwisata Provinsi NTB. 

Menurut dia,  hal itu penting dilakukan untuk terwujudnya pembenahan dalam tata kelola dan pemanfaatan perairan Ekas yang berkeadilan bagi semua pihak, khsususnya bagi para pelaku usaha pariwisata Lombok Timur di kawasan Ekas. 

"Perairan Ekas itu memang primadona bagi para peselancar dunia, itu adalah aset milik Lombok Timur dan NTB secara umum yang harus mensejahterakan masyrakat sekitar. Jadi kami minta tata kelola yang berkeadilan dan mensejahterakan bagi masyarakat dan tentunya berdampak juga terhadap pertumbuhan ekonomi daerah."

"Pada pertemuan antar stakeholder pariwisata Lombok Timur dan Lombok Tengah yang difasilitasi Dinas Pariwisata Provinsi NTB dalam waktu dekat itu, harus ada kesepakatan riil yang memuat keberpihakan bagi masyarakat sekitar Ekas dan Lombok Timur sebagai pemilik wilayah," imbuhnya lugas. 

Lepas itu, dirinya berharap kegaduhan yang ditimbulkan oleh viralnya potongan video di jagat sosial media disikapi dengan kepala dingin. 

"Berbeda perspektif dan pendapat atas polemik ini boleh saja. Tapi tetap kita harus saling hargai dan menjunjung tinggi etika dan marwah kita sebagai keluarga besar Sasak dan NTB secara umum. Bagi saya sebagai bagian dari warga Lombok Timur bagian selatan, sikap Bupati itu tepat karena berpihak pada masyarakatnya," ungkapnya. 

Dirinya pun meminta semua pihak untuk menahan diri, dan menjadikan peristiwa itu sebagai momentum dan langkah awal untuk membenahi dan membangun sektor pariwisata Lombok Timur. 

"Sekali lagi, mari kita semua menahan diri. Paling penting, mari kita jadikan kejadian ini sebagai momentum untuk membangun sektor pariwisata kita menjadi lebih baik dan bersaing," tandasnya. (SN/01)