Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur, Lalu Husnan Kariadi (foto/istimewa) 


SUARANUSRA.COM - Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur, Lalu Husnan Kariadi (LHK) angkat bicara perihal tindakan Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin yang memberikan peringatan keras kepada Boatman (kapten kapal/perahu, red) asal Lombok Tengah yang membawa wisatawan mancanegara untuk surfing (berselancar, red) di perairan Teluk Ekas. 

Disampaikan oleh Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, mestinya semua pihak harus membangun argumentasi secara komprehensif atas sikap dan tindakan dari Bupati Warisin itu.  

Sebab kata dia, apa yang dilakukan Bupati itu tak lain terjadi, karena bentuk tanggung jawab morilnya sebagai seorang pemimpin untuk berpihak dan membela masyarakat Lombok Timur, khususnya para pelaku usaha pariwisata di kawasan Ekas yang tak mendapat apa-apa. 

"Kita harus adil dalam menilai tindakan Bupati itu, beliau pada prinsipnya membela kepentingan masyarakatnya, khususnya para pelaku usaha pariwisata di kawasan Ekas yang tidak mendapatkan apa-apa. Jangan salah, Ekas itu wilayah Lombok Timur, masak ia masyarakat  di sekitaran sana tidak dapat manfaat dari segi ekonomi," katanya. Sabtu (21/06/2025). 

Masih lanjut legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Lombok Timur II itu, konflik antara pelaku usaha pariwisata Lombok Timur dan Lombok Tengah itu sejatinya sudah berlarut-larut. 

Dirinya pun mengakui kerap menyerap aspirasi dari pelaku usaha pariwisata di kawasan Ekas, kalau mereka seperti tergusur dari spot (lokasi, red) surfing kelas dunia itu di oleh boatman asal Lombok Tengah. Padahal lokasi itu masuk wilayah Lombok Timur dan ada di depan mata mereka

"Masalah ini sudah saya tahu sejak dulu, saya pun sudah sampikan ke eksekutif sejak dulu. Syukur saja, hari ini Bupati kita punya keberpihakan atas masalah itu untuk membela masyarakatnya, dan tentu saya dukung secara pribadi ataupun sebagai anggota legislatif yang notabene Dapil saya juga termasuk wilayah Ekas," tegasnya. 

Masih sambung Ketua DPC Partai PPP Lombok Timur itu, dirinya mendukung sikap dari Bupati Warisin tersebut, sebab itu adalah bentuk jawaban nyata atas aspirasi masyarakat yang menggunung sejak lama. 

Dirinya juga menyambut baik, rencana pertemuan antara stakeholder pariwisata Lombok Timur dan Lombok Tengah yang turut melibatkan Dinas Pariwisata Provinsi NTB yang diagendakan pekan depan. 

Menurut dia, hal itu penting dilakukan untuk terwujudnya pembenahan dalam tata kelola dan pemanfaatan perairan Ekas yang berkeadilan bagi semua pihak, khsususnya bagi para pelaku usaha pariwisata Lombok Timur di kawasan Ekas. 

"Perairan Ekas itu memang primadona bagi para peselancar dunia, itu adalah aset milik Lombok Timur dan NTB secara umum yang harus mensejahterakan masyarakat sekitar. Jadi kami minta tata kelola yang berkeadilan dan mensejahterakan bagi masyarakat dan tentunya berdampak juga terhadap pertumbuhan ekonomi daerah."

"Pada pertemuan antar stakeholder pariwisata Lombok Timur dan Lombok Tengah yang difasilitasi Dinas Provinsi NTB dalam waktu dekat itu, harus ada kesepakatan riil yang memuat keberpihakan bagi masyarakat sekitar Ekas dan Lombok Timur sebagai pemilik wilayah," imbuhnya lugas. 

Lebih dari itu, politisi kelahiran Kecamatan  Jerowaru itu juga mendesak pada kepemimpinan Bupati Warisin lima tahun kedepan, ada keberpihakan anggaran dan kebijakan yang nyata pada sektor Pariwisata. 

Terutama menyangkut fasilitas umum pendukung yang memadai, semisal akses jalan dan fasilitas umum yang memadai di setiap destinasi wisata yang ada. 

"Kami mendesak agar ada keberpihakan eksekutif pada sektor pariwisata ini, karena potensi kita begitu besar. Kami pastikan, Komisi II DPRD akan mendukung keberpihakan itu, untuk langkah awal kita harus membenahi fasilitas umum di setiap destinasi wisata kita, mulai dari akses jalannya, penataan pedagang/UMKM, tarif parkir dan karcis, toilet dan semua fasilitas penunjang lainnya yang mendukung keamanan dan kenyamanan wisatawan."

"Bentang alam Lombok Timur yang diberikan oleh Tuhan ini tidak boleh kita sia-siakan, tapi harus kita manfaatkan dan kelola untuk kesejahteraan masyarakat," sambungnya. 

Terlepas dari itu, dirinya juga berharap kegaduhan yang ditimbulkan oleh viralnya potongan video Bupati Warisin yang "mengusir" Boatman asal Lombok Tengah di jagat sosial media disikapi dengan kepala dingin.

Dia pun meminta semua pihak untuk menahan diri, dan menjadikan peristiwa itu sebagai momentum dan langkah awal untuk membenahi dan membangun sektor pariwisata Lombok Timur. 

"Kita sama-sama orang Lombok, orang tua kita selalu memberi petuah  “Solah Lenge Sik Raos”. Maknanya semua masalah akan selesai kalau kita duduk bersama untuk mencari solusi terbaik. Intinya, mari kita jadikan kejadian ini sebagai momentum bagi kita semua untuk membangun sektor pariwisata kita menjadi lebih baik dan bersaing," tandasnya. (**)