![]() |
Proses jalannya dialog publik yang bertajuk Manifesto Ketahanan Pangan yang diinisiasi dan dilaksanakan oleh HMI MPO Cabang Lombok Timur (foto/istimewa) |
SUARANUSRA.COM - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Lombok Timur berkolaborasi dengan HMI MPO Badko Bali-Nusra menggelar dialog publik yang bertajuk "Manifesto Ketahanan Pangan" pada Minggu (09/02/2025)
Dialog ini menghadirkan beberapa narasumber kompeten perihal ketahanan pangan. Diantaranya dari Dinas Ketahanan Pangan Lombok Timur, Dinas Pertanian Lombok Timur, KODIM 1615/Lotim dan Polres Lombok Timur.
Dalam sambutannya, Ketua Umum HMI MPO Cabang Lombok Timur, Wawan Jaya Purnama menyatakan jika dialog itu digelar untuk menjawab keresahan masyarakat yang pesimis melihat kondisi pangan nasional, terutama di Lombok Timur, sebagai imbas banyaknya persoalan.
"Ada dua hal yang sangat penting diatensi oleh pemerintah daerah selain fluktuasi harga. Pertama, soal inventarisasi lahan produktif dan lahan non-produktif, ini banyak menimbulkan kekacauan, karena lahan produktif beralih fungsi menjadi permukiman terutama BTN dan alih fungsi lahan produktif untuk keperluan lainnya," katanya.
Lanjut dia, persoalan lain yang mengganjal stabilitas ketahanan pangan di Lombok Timur adalah ketersediaan masalah pupuk, terutama maraknya penjualan pupuk subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Simpang siurnya masalah pupuk bersubsidi, dan ada kemungkinan tidak tepat sasaran karena pemerintah tidak berani membuka data penerima pupuk, hal demikian tentu membuat kita cenderung khawatir, apalagi di beberapa tempat harga tidak sesuai dengan standar HET," paparnya.
Sementara itu, Ketua HMI MPO Badko Bali - Nusra, Abdul Halik, menyatakan HMI harus mendukung proyeksi dan program-program pemerintah selama itu dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, apalagi soal ketahanan pangan yang menyangkut hajat dan kebutuhan orang banyak.
"HMI akan terus hadir sebagai mitra kritis pemerintah, bila programnya bagus harus kita apresiasi dan dukung, tetapi jika merugikan masyarakat maka harus kita kritik. Pada dialog kali ini, kita harus menghasilkan konsensus (kesepakatan, red) guna terlibat mengawal nawacita bangsa ini," serunya.
Terkait tema dialog itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lombok Timur, Ahsan memberikan apresiasi kepada HMI karena telah ikut berkontribusi membantu pemerintah dengan mengadakan dialog untuk menularkan ide dan gagasan bersama-sama bergandengan tangan untuk kemajuan negara dan daerah.
"Kami bersyukur dan mengapresiasi teman-teman HMI, karena telah mewadahi berdialog, karena inilah panggung gagasan bersama untuk kemajuan daerah, bukan hanya mengkritik dengan sentimen," urainya. (SN/01)
Comments