![]() |
Anggota Komisi III DPRD Lombok Timur saat menerima audiensi dari nasabah BRI yang jaminannya dilelang sepihak (foto/istimewa) |
SUARANUSRA.COM – Rapat dengar pendapat (hearing) lanjutan yang digelar Komisi III DPRD Lombok Timur (Lotim) berakhir dengan kekecewaan bagi gabungan pengacara dan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Selong. Senin (13/10/2025)
Penyebabnya, perwakilan dari pihak BRI Cabang Selong yang diagendakan hadir justru tidak hadir.
Tidak hanya BRI, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (PKNL) juga turut absen dalam hearing yang telah dijadwalkan tersebut.
Menanggapi ketidakhadiran ini, Komisi III DPRD Lotim memutuskan untuk menjadwalkan ulang hearing pada Selasa (21/10) mendatang. Rencananya, dalam pertemuan berikutnya, pihak legislatif juga akan menghadirkan Bale Mediasi Lotim untuk memfasilitasi proses.
"Kita hari ini bisa bertemu dengan pihak nasabah, akan tetapi pihak terkait seperti Bank BRI, OJK dan Balai Lelang hari ini tidak bisa hadir," ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Lotim, Faruk Bawazir usai hearing.
Faruk menjelaskan bahwa alasan ketidakhadiran BRI Selong dikarenakan adanya agenda sidang di Pengadilan Negeri Selong. Sementara untuk OJK dan PKNL, tidak ada informasi yang diterima terkait kehadiran mereka.
"Pihak termohon tidak bisa hadir hari ini. Tapi insya Allah tanggal 21 mereka siap untuk hadir," terang Faruk, menegaskan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dan kedua lembaga tersebut berkomitmen hadir pada jadwal berikutnya.
DPRD Lotim berharap dalam hearing mendatang semua pihak dapat hadir secara lengkap, termasuk BRI, OJK, PKNL, serta Gabungan Pengacara dan nasabah BRI Selong.
"Kita berharap hearing ini ada rekomendasi dan hasil yang terbaik. Karena nasabah punya niat baik dan mereka mau selesaikan masalahnya," tegas Faruk.
Di sisi lain, perwakilan Gabungan Pengacara dan Nasabah BRI Selong menyatakan kekecewaannya atas ketidakhadiran ketiga lembaga tersebut.
"Kita berharap mereka semua bisa hadir di jadwal berikutnya," ungkap koordinator mereka.
Dia menambahkan, nasabah yang hadir dalam hearing tersebut adalah nasabah dengan masalah kredit macet, yang saat ini terhimpun sekitar 25 orang. Jumlah sebenarnya di luar yang hadir masih banyak.
"Ini baru nasabah yang macet, belum nasabah kehilangan uang di ATM dan belum yang lain-lain," tandasnya. (SN/02)
Comments