Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Lombok Timur, Sopyan Hakim saat memberikan keterangan (foto/istimewa)


SUARANUSRA.COM - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Lombok Timur, Sopyan Hakim angkat bicara perihal desas-desus yang menilai pendapatan PDAM di bawah kendalinya alami penurunan drastis di triwulan I kepemimpinannya.

Ditegaskan Sopyan, dirinya tidak mau ambil pusing atas cibiran yang dialamatkan padanya. Sabab kata dia, pendapatan yang dihasilkan PDAM di triwulan I telah diinvestasikan pihaknya untuk meningkatkan kualitas usaha dari perusahaan daerah yang dipimpinnya. 

"Kami tidak takut dengan cibiran yang dialamatkan pada kami itu. Yang jelas pendapatan kami di triwulan I sebesar Rp 5,3 M itu kami alokasikan untuk investasi PDAM, utamanya untuk melakukan perbaikan dan menambah jumlah jaringan," katanya. Kamis (26/06/2025). 

Masih kata dia, di masa kendalinya tidak kurang terdapat penambahan 6 ribu jumlah pelanggan. Dimana biaya penambahan pelanggan itu, bersumber dari pendapatan PDAM Lombok Timur di triwulan I. 

"Jadi penambahan jumlah pelanggan itu tidak gratis. Di saat saya masuk, jumlah pelanggan kita 29 ribu, saat ini sudah 35 ribu pelanggan. Itu kami lakukan, belum lagi untuk operasional, biaya perbaikan dan lainnya, uang itu untuk pengembangan dan peningkatan kualitas usaha PDAM, bukan untuk personal saya," ungkapnya. 

Lanjut dia, jika dirinya dan jajaran direksi yang lain tidak memiliki niatan untuk perbaikan, maka pendapatan itu tidak akan diinvestasikan. "Kalau  mau aman dari cibiran, ya sudah jangan saja kami investasikan pendapatan itu, tapi konsekuensinya wajah PDAM ini tidak akan pernah berubah jadi lebih baik kedepannya," ucapnya. 

"Kalau mau melihat wajah PDAM seperti tahun 2018, yaa udah kita lanjut saja, jangan kita lakukan investasi, tapi kan kita ini mau perubahan jadi lebih baik. Itu yang dipahami bersama," imbuhnya lugas. 

Dirinya pun memastikan, dampak dari investasi dan terobosan yang telah dilakukan jajarannya itu akan terlihat di triwulan berikutnya. "Mari kita lihat di triwulan berikutnya. Pasti hasilnya akan jauh berbeda," tandasnya. (SN/01)