Pelaksana Tugas Direktur Utama PDAM Lombok Timur, Sopyan Hakim saat memberikan keterangan (foto/istimewa)


SUARANUSRA.COM - Berdasar hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 2025 menunjukkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur tumbuh menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sehat. Karena itu BPKP merekomendasikan untuk PDAM Lotim mengembangkan aneka program dan perluasan jaringan pelayanan.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PDAM Lombok Timur, Sopyan Hakim kepada awak media di ruang kerjanya, Kamis 19 Juni 2025 menyebut, hasil audit itu mencatat tidak ada usaha yang merugikan perusahaan maupun masyarakat.

‘’Menindaklanjuti hasil audit tersebut, PDAM tengah mempersiapkan rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dijadwalkan pada Senin pekan depan,’’ katanya.

Hasil audit tersebut juga akan disampaikan dalam RUPS, sedangkan kuasa pemilik modal (KPM) dalam hal ini bupati Lombok Timur akan memberikan arahan lanjut untuk mengembangkan perusahaan, perbaikan struktur manajemen, dan lainnya.

‘’Alhamdulillah, neraca perusahaan juga semakin bagus perkembangannya. Dibandingkan dengan tahun buku sebelumnya, peningkatannya hampir seratus persen,’’ kata Sopyan.

Terakhir tercatat pendapatan PDAM Lotim mencapai Rp 2,5 miliar. ‘’Dulu pendapatan Rp1,2 miliar,’’ katanya. Berbagai efisiensi telah dilakukan, antara lain dengan makin detailnya pencatatan meter pelanggan dan petugas terus menerus semakin baik.

Sopyan Hakim yang juga dikenal sebagai pengusaha muda sukses ini menyebutkan, jumlah staf atau karyawan masih ideal. ‘’Memang sejak Januari 2025 hingga saat ini sekitar 30 karyawan pensiun, tetapi pekerjaan teknis masih bisa diselesaikan oleh karyawan yang ada,’’ katanya.

 ‘’Mereka harus ada pengganti, supaya tidak ada kekosongan dalam jabatan tersebut,’’ tambahnya. Kendati demikian, ia menilai perlu ada tambahan karyawan. 

Dengan luasnya wilayah pelayanan, di mana saat ini ada 14 cabang, maka sebenarnya dibutuhkan sekitar 300 orang karyawan, terlebih programnya dapat melayani 21 kecamatan yang ada di Lotim. ‘’Saat ini ada karyawan sekitar 160 orang, kita perlu tambahan,’’ katanya. 

Paling dibutuhkan, kata Sopyan, yakni tambahan karyawan yang akan difungsikan untuk melakukan penagihan, mengingat piutang yang masih besar di tengah masyarakat.

Yang paling ditekankan, kata Sopyan, yakni kualitas pembaca meter. ‘’Pembaca meter tidak boleh keliru, tidak boleh dengan asumsi,’’ katanya. 

Para petugas pembaca meter atau penagihan piutang, katanya, telah diikat dengan penandatanganan pakta integritas. ‘’Dengan begitu, mereka siap diberhentikan apabila bekerja tidak benar,’’ lanjutnya.

PDAM Lotim mencatat sambungan rumah (SR) saat ini 35.000, yang sebelumnya 29.000. Saat ini pemkab Lotim sedang melakukan penambahan sambungan rumah di beberapa kecamatan.

‘’Dengan akan dikerjakannya sambungan rumah yang sedang ditender saat ini, nanti kalau sudah rampung maka diperkirakan total sambungan rumah menjadi 37.000 SR,’’ tandasnya. (SN/01)