![]() |
Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin (foto/istimewa) |
SUARANUSRA.COM - Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, memberikan peringatan keras kepada generasi muda agar tidak terus bergantung pada seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Pesan itu disampaikannya saat membuka sekaligus menutup Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Tenaga Kerja di Aula LLK Selong, (17/04)
“Jangan hanya menunggu formasi P3K dan CPNS yang jumlahnya terbatas. Kalian sudah memiliki keahlian, manfaatkanlah!” tegas Bupati dalam sambutannya. Kamis (17/04/2025)
Peringatan tersebut bukan tanpa alasan. Data terbaru menunjukkan, jumlah pengangguran di Lombok Timur mencapai 17 ribu jiwa, tertinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara itu, warga Lotim yang bekerja di luar negeri justru mencapai 305 ribu orang.
Bupati menegaskan, pelatihan vokasi merupakan langkah konkret untuk mengurangi pengangguran sekaligus membangun kemandirian masyarakat. Ia berharap peserta benar-benar mempraktikkan keterampilan yang telah dipelajari.
“Pelatihan ini adalah upaya nyata memberikan bekal keterampilan yang langsung bisa diaplikasikan untuk menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Selain itu, Bupati juga mendorong pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk pengembangan sektor produktif, seperti tembakau dan pertanian modern. Ia mengajak generasi muda terjun ke pertanian berbasis teknologi agar menjadi generasi yang mandiri dan berdaya saing.
Dalam acara tersebut, Bupati menyerahkan bantuan alat pelatihan secara simbolis kepada peserta, berupa mesin jahit, peralatan tata boga, dan peralatan bengkel. Ia juga meninjau langsung lokasi pelatihan untuk memastikan program berjalan optimal.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur, M Khairi, menjelaskan bahwa pelatihan sempat terkendala anggaran dari pusat. Namun, berkat alokasi DBHCHT sebesar Rp 3 M untuk tahun 2025, program ini bisa kembali digelar dengan fasilitas lebih memadai.
“Dana tersebut dibagi dua, masing-masing Rp 1,5 M untuk Disnakertrans dan sektor lain guna mendukung pelatihan di LLK Selong,” jelas Khairi.
Dengan adanya pelatihan ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berharap dapat menekan angka pengangguran sekaligus menciptakan wirausaha muda yang mandiri dan berdaya saing. (SN/01)
Comments